|

Mensos Naik Ojek Saat Kunjungi Camar Bulan

Menteri Sosial Salim Segaf Al Jufri menggunakan ojek dari pos pemantauan, dalam kunjungan ke perbatasan Indonesia-Malaysia di Dusun Camar Bulan, Desa Temajuk, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat.
“Kalau tak ada yang ‘nyopir’ tadi, saya sopiri sendiri motornya,” katanya seperti disampaikan Tenaga Ahli Menteri Sosial bidang Tata Kelola Pemerintahan dan Kehumasan Drs Sapto Waluyo MSc saat menghubungi ANTARA dari Sambas, Kalimantan Barat, Sabtu (7/1/12) malam.
Bersama Menko Kesra, Menteri PU dan Sekretaris Badan Nasional Pengelola Perbatasan, Mensos berkunjung ke daerah perbatasan Kalbar-Serawak ditemani Gubernur Kalbar Cornelis dan Bupati Sambas Juliarti Djuhardi Alwi.
Sapto Waluyo menjelaskan, rombongan wartawan bersama gubernur Kalbar menempuh perjalanan darat Pontianak-Sambas selama empat jam, dan dilanjutkan Sambas-Temajuk selama enam jam. Sementara rombongan menteri naik helikopter.
“Kami harus menembus hutan, Alhamdulillah jalannya bagus. Tapi saat menyeberangi sungai harus menunggu saat yang pas agar tidak hanyut atau tergelincir. Minimal 12 jam perjalanan dari Pontianak ke perbatasan” kata Ria, reporter RRI seperti dikutip Sapto.
Ia menambahkan, Mensos menyatakan siap jalan bersama wartawan suatu hari untuk meninjau daerah terpencil.
“Tahun lalu (2011) saya pernah mengunjungi lokasi KAT (komunitas adat terpencil) di Dusun Sisere, di kaki gunung Toposo, Kabupaten Donggala, Sulteng. Kita naik motor ’trail’ dan jalan kaki ke lokasi,” kata Mensos.
Menurut dia, tahun 2012-2014 program Kemensos diprioritaskn untuk 50 kabupaten tertinggal, sebagian di antaranya daerah perbatasan dan terpencil.
Ia menambahkan, Menko Kesra Agung Laksono dalam kesempatan itu meluncurkn Program Pembangunan Kampung dengan dukungan kementerian teknis. Sedang Kemensos merealisasikan Program Terpadu Penanggulangan Kemiskinan (Gardu Nangkis) sesuai UU 13 tahun 2011 tentang Penanganan Fakir Miskin.
Program inisiasi di Camar Bulan antara lain pembangunan infrastruktur jalan perbatasan 14 km sudah selesai, sedangkan sepanjang 46 km sedang dalam proses, perbaikan pasar desa, rehabilitasi 100 unit RTLH (rumah tidak layak huni) senilai Rp 1 miliar). Selain itu, pemberian modal hibah untuk 100 KUBE (kelompok usaha bersama) senilau Rp 2 miliar, pelatihan tenaga kerja terampil.
“Pembangunan jalan perbatasan akan dilanjutkn BNPP dan Pemda. Sementara pembangunan perumahan didukung Kemenpera. Pemerinth serius membangun daerah perbatasan dan menyejahterakan warganya,” kata Menko Kesra, usai menyapa Nasir, salah seorang warga yg diperbaiki rumahnya.
Tercatat sebanyak 480 kepala keluarga (KK) warga Desa Temajuk (1.890 jiwa).
Bupati Sambas Juliarti Djuhardi Alwi menjelaskan bahwa mata pencaharian warga sebagai nelayan dan pekebun karet. Potensi yang belmu tergali secara massal adalah tanaman lada.
“Jika dilatih dan diberi peluang, warga kami siap membangun kampung halaman sendiri. Kami cinta negeri ini,” katanya.
Sementara Gubernur Kalbar Cornelis menegaskan agenda pembangunan daerah perbatasan bukan bersifat politis, tetapi demi menjaga keutuhan NKRI dan mewujudkan kesejahteraan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia di manapun berada.
kompas | antaranews | fimadani

Posted by admin on 1/08/2012. Filed under , , . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0. Feel free to leave a response

Blog Archive

Labels

Recently Commented

Recently Added

Popular Posts